Latar Belakang Sejarah G30S PKI
TOTOWAYANG SLOT : Sejarah G30S PKI, Pada tahun 1960an, Indonesia berada dalam kondisi yang sangat kacau baik dari sisi ekonomi maupun politik. Secara ekonomi, Indonesia mengalami krisis pangan yang parah akibat kebijakan ekonomi Presiden Soekarno yang tidak tepat. Soekarno melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing dan menganut paham sosialisme yang membuat investasi asing menjadi enggan masuk ke Indonesia. Akibatnya, produktivitas pangan dan industri di dalam negeri menurun drastis. Inflasi melonjak tinggi hingga 650%, sementara pengangguran mencapai 30%.
Di sisi politik, komunisme makin menguat di bawah kepemimpinan PKI yang didukung oleh Soekarno. PKI menjadi partai oposisi terbesar di parlemen. Mereka sering bentrok dengan partai nasionalis dan Islam. Situasi makin memanas ketika PKI menyerukan pembubaran partai nasionalis seperti PNI.
Partai Komunis Indonesia (PKI)
Partai Komunis Indonesia (PKI) didirikan pada tahun 1920 di Semarang oleh sekelompok aktivis sayap kiri. PKI merupakan partai komunis tertua di Asia Tenggara. PKI berjuang untuk mewujudkan Indonesia merdeka dan menegakkan pemerintahan komunis.
Pada masa penjajahan Belanda, banyak tokoh PKI yang ditangkap dan dipenjara karena dianggap mengancam kekuasaan kolonial. Setelah kemerdekaan, PKI sempat dilarang oleh pemerintah Soekarno pada tahun 1948. Namun kemudian PKI diizinkan kembali beraktivitas pada tahun 1951 dengan catatan tidak menyebarkan ajaran Marxisme-Leninisme.
Di bawah kepemimpinan Dipa Nusantara Aidit, PKI berkembang pesat menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah Soviet Union dan Tiongkok. PKI meraih dukungan luas dari petani, buruh, dan kaum marginal lainnya. PKI juga menjalin hubungan dekat dengan Presiden Soekarno.
Hubungan PKI dan Soekarno
Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan salah satu pendukung utama Presiden Soekarno. PKI merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia pada 1960an, dengan jumlah anggota mencapai 3 juta orang.
PKI sangat mendukung gagasan Soekarno tentang Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme) sebagai ideologi negara. Soekarno sendiri memiliki sikap yang toleran terhadap PKI meskipun ia bukan seorang komunis.
Dukungan PKI terhadap Soekarno antara lain:
- Memberikan dukungan politik bagi Soekarno di parlemen
- Menyokong kebijakan-kebijakan Soekarno seperti nasionalisasi perusahaan asing
- Mendukung gagasan Soekarno tentang Nasakom sebagai ideologi negara
- Membantu Soekarno dalam menekan oposisi politiknya
PKI berharap dengan mendukung Soekarno, mereka bisa memperoleh pengaruh yang lebih besar dalam pemerintahan. Meskipun Soekarno bukan komunis, ia membalas dukungan PKI dengan membiarkan mereka tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan politik utama di Indonesia.
Sejarah G30S PKI : Gerakan 30 September
Pada tanggal 30 September 1965, terjadi gerakan yang dikenal dengan nama Gerakan 30 September (disingkat G30S) di Indonesia. Gerakan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung dari Tjakrabirawa, sebuah regiment Angkatan Darat yang bertugas menjaga keamanan Istana Presiden.
Pada pukul 03.15, pasukan Tjakrabirawa mendatangi rumah para jenderal Angkatan Darat dan menewaskan enam petinggi Angkatan Darat, yaitu Jenderal Ahmad Yani, Jenderal M.T. Haryono, Jenderal Suprapto, Mayor Jenderal S. Parman, Mayor Jenderal M.T. Harjono, dan Brigadir Jenderal D.I. Pandjaitan. Tujuan awalnya adalah untuk mencegah kudeta yang diduga akan dilakukan oleh Dewan Jenderal terhadap Presiden Soekarno.
Setelah itu, pasukan Tjakrabirawa bergerak menuju Halim Perdanakusuma untuk mengamankan bandara. Mereka juga menduduki beberapa tempat strategis lainnya di Jakarta. Pada pukul 07.30, Letkol Untung memberitahukan gerakannya kepada Presiden Soekarno dan memintanya untuk datang ke Halim Perdanakusuma. Namun Soekarno menolak dan tetap berada di Istana.
Pada hari yang sama, Mayjen Suharto melakukan serangan balasan dan mulai merebut kembali kendali atas Jakarta. Pasukan RPKAD dipimpin langsung oleh Suharto dan berhasil merebut Istana Negara serta mengamankan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Gerakan 30 September pun berhasil digagalkan dalam waktu sehari.
Rasakan pengelaman bermain di situs resmi 2024 yang paling mudah menang. Sudah banyak mencoba bermain disitus TOTOWAYANG SLOT dan terbukti mendapatkan kemenangan besar. Cuss langsung cobain sekarang.
BACA JUGA : Masa Praaksara: Mengenang Sejarah dan Peninggalan