Sejarah Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak di bagian selatan Pulau Kalimantan, memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Provinsi ini berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur serta menghadap Laut Jawa di sebelah selatan. Sebagai salah satu provinsi tertua di Indonesia, Kalimantan Selatan menyimpan banyak cerita tentang perkembangan politik, ekonomi, dan budayanya.
Masa Pra-Kolonial
Sebelum kedatangan bangsa Eropa, wilayah Kalimantan Selatan sudah dihuni oleh berbagai suku asli, seperti Dayak, Banjar, dan Melayu. Suku Banjar, yang merupakan penduduk mayoritas, memiliki sistem kerajaan yang kuat dan terorganisir dengan baik. Kerajaan-kerajaan ini berperan penting dalam perkembangan budaya dan ekonomi di wilayah tersebut, terutama melalui kegiatan perdagangan.
Kedatangan Belanda
Pada awal abad ke-17, Belanda mulai menunjukkan minatnya terhadap Kalimantan Selatan. Dengan tujuan menguasai perdagangan rempah-rempah dan sumber daya alam, Belanda mulai menjalin hubungan dengan Kerajaan Banjar. Pada tahun 1860, setelah beberapa pertempuran dan perjanjian, Belanda berhasil menguasai wilayah ini secara penuh. Periode kolonial Belanda membawa perubahan besar dalam struktur politik dan ekonomi Kalimantan Selatan.
Perang Banjar
Perang Banjar, yang berlangsung dari tahun 1859 hingga 1906, merupakan salah satu perlawanan terbesar rakyat Kalimantan Selatan terhadap kolonialisme Belanda. Dipimpin oleh Pangeran Antasari, perlawanan ini menjadi simbol perjuangan dan semangat nasionalisme rakyat Kalimantan Selatan. Meskipun akhirnya Belanda berhasil memadamkan perlawanan ini, semangat perjuangan rakyat Banjar terus dikenang hingga saat ini.
Masa Kemerdekaan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Kalimantan Selatan menjadi bagian dari Republik Indonesia. Wilayah ini mengalami beberapa kali reorganisasi administrasi sebelum akhirnya ditetapkan sebagai provinsi pada tahun 1956 dengan Banjarmasin sebagai ibu kotanya.
Perkembangan Modern
Sejak masa kemerdekaan, Kalimantan Selatan telah mengalami perkembangan pesat dalam berbagai sektor. Pertanian, perkebunan, dan pertambangan menjadi sektor utama perekonomian provinsi ini. Selain itu, pembangunan infrastruktur dan pendidikan juga terus ditingkatkan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
Kebudayaan dan Pariwisata
Kalimantan Selatan dikenal dengan kekayaan budayanya yang beragam. Tradisi-tradisi lokal seperti Upacara Aruh Baharin, Tari Baksa Kembang, dan Wayang Banjar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Objek wisata alam seperti Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya dan Pasar Terapung di Sungai Barito juga menjadi destinasi populer.
Kesimpulan
Sejarah Provinsi Kalimantan Selatan memiliki sejarah yang kaya dan penuh dengan perjuangan. Dari masa kerajaan hingga masa kolonial dan kemerdekaan, provinsi ini telah melalui banyak perubahan dan perkembangan. Sejarahnya yang panjang dan beragam menjadikan Kalimantan Selatan sebagai salah satu provinsi yang penting dalam konteks sejarah dan budaya Indonesia. Masyarakatnya yang beragam dan kaya akan tradisi terus menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka sambil terus bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik.
Baca Juga : Sejarah Kalimantan Tengah