November 18, 2024

KERAJAAN KUTAI : Sejarah Kerajaan Dan Penyebab Perang

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan bercorak Hindu tertua di Nusantara, pernah menjulang tinggi pada masa kejayaannya di pedalaman Kalimantan Timur. Raja Mulawarman, penguasa yang dermawan dan kuat, memimpin kerajaan ini dengan gemilang. Namun, takdir buruk menghampiri saat perang saudara meletus pada abad ke-13 Masehi. Pertikaian ini melibatkan dua kerajaan keturunan Kutai, yaitu Kutai Martapura dan Kutai Kartanegara.

Perbedaan agama menjadi pemicu utama perang saudara ini. Kutai Martapura tetap memegang teguh agama Hindu, sementara Kutai Kartanegara telah berpindah ke agama Islam sejak abad ke-12 Masehi. Persaingan dan permusuhan di antara kedua kerajaan ini semakin memanas akibat faktor ekonomi dan politik.

Sejarah Perang Kerajaan Kutai

Puncak perang saudara terjadi pada masa pemerintahan Maharaja Dharma Setia dari Kutai Martapura. Pada tahun 1225 Masehi, ia terlibat dalam pertempuran sengit melawan Aji Pangeran Anum Panji Mendapa dari Kutai Kartanegara. Sayangnya, Kutai Kartanegara berhasil memenangkan pertempuran ini dan menguasai wilayah Kutai Martapura. Maharaja Dharma Setia tewas dalam pertempuran, dan tidak ada keturunan yang ditinggalkannya.

Dengan kekalahan ini, riwayat Kerajaan Kutai sebagai kerajaan Hindu pertama di Nusantara pun berakhir. Keruntuhan Kerajaan ini juga menandai berakhirnya masa Hindu-Buddha di Kalimantan Timur dan awal masuknya pengaruh Islam di wilayah tersebut. Namun, bekas peninggalan-peninggalan dari masa Kerajaan Kutai masih bisa ditemukan hingga saat ini, seperti misalnya saja Prasasti Yupa, candi-candi, arca-arca, dan mata uang kuno.

Dampak keruntuhan Kerajaan Kuta

Dampak keruntuhan Kerajaan Kutai terhadap perkembangan sejarah dan budaya di Kalimantan Timur dan Nusantara secara umum adalah sangat dramatis.

  1. Agama mengalami perubahan besar. Hindu-Buddha digantikan oleh agama Islam, dengan Kutai Kartanegara sebagai salah satu pusat penyebarannya di wilayah timur Indonesia, bersama dengan Kesultanan Banjar dan Kesultanan Ternate.
  2. Politik mengalami pergeseran. Sistem pemerintahan berubah dari kerajaan menjadi kesultanan.Jika dibandingkan Kerajaan Kutai Martapura, Kesultanan Kutai Kartanegara memiliki struktur pemerintahan yang lebih kompleks dan teratur. Hubungan diplomatik mereka juga meluas dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.
  3. Budaya mengalami perpaduan yang menakjubkan. Budaya Hindu dan Islam bercampur di Kalimantan Timur, terlihat dari peninggalan sejarah dan budaya yang masih ada hingga kini. Budaya Kutai juga dipengaruhi oleh budaya Melayu, Dayak, Bugis, Jawa, dan Arab. Pengaruh budaya Kutai juga terasa di budaya-budaya lain di Nusantara, seperti budaya Banjar, Bugis, Makassar, dan Ternate.

Keruntuhan Kerajaan ini adalah titik balik penting dalam sejarah Kalimantan Timur dan Nusantara secara keseluruhan. Perubahan agama, politik, dan budaya yang terjadi setelahnya memberikan warna dramatis yang tak terlupakan dalam perjalanan bangsa.

BACA JUGA : Perang Kerajaan Panjalu dengan Kerajaan Jenggala

Share: Facebook Twitter Linkedin