Perang Kerajaan Majapahit adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Perang ini terjadi pada abad ke-14 dan ke-15, dengan berbagai macam konflik yang melibatkan kerajaan-kerajaan tetangga dan pemberontakan internal.
Sejarah Perang Kerajaan Majapahit
Sejarah Perang Kerajaan Majapahit dimulai pada abad ke-13, ketika Raden Wijaya berhasil memimpin pemberontakan melawan Kerajaan Singhasari. Setelah berhasil mengalahkan Singhasari, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293. Kerajaan ini segera berkembang menjadi kekuatan besar di Nusantara, dengan wilayah yang meliputi sebagian besar pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan.
Namun, masa kejayaan Majapahit tidak berlangsung lama. Pada abad ke-14, kerajaan ini menghadapi serangkaian perang yang mengancam keberadaannya. Salah satu perang yang paling terkenal adalah Perang Paregreg. Perang ini terjadi antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda pada tahun 1357. Konflik ini dimulai ketika Raja Sunda, Lingga Buana, menolak membayar upeti kepada Majapahit. Majapahit yang merasa dihina dan marah, segera menyerang Kerajaan Sunda dengan kekuatan militer yang besar.
Perang Paregreg berlangsung selama bertahun-tahun, dengan pertempuran sengit yang terjadi di berbagai wilayah. Pasukan Majapahit yang dipimpin oleh Patih Gajah Mada berhasil mengalahkan pasukan Sunda dan menduduki wilayah-wilayah Kerajaan Sunda. Namun, perang ini tidak berakhir dengan kemenangan yang mutlak bagi Majapahit. Pasukan Sunda terus melakukan perlawanan gerilya, dan perang ini berlangsung hingga tahun 1359, ketika Raja Sunda akhirnya tewas dalam pertempuran.
Perang Paregreg menjadi titik balik dalam sejarah Majapahit. Setelah perang ini, Majapahit semakin kuat dan memperluas kekuasaannya ke wilayah-wilayah tetangga. Namun, kekuasaan Majapahit tidak bertahan lama. Pada abad ke-15, kerajaan ini mengalami pemberontakan internal dan serangan dari luar yang mengakibatkan keruntuhan Majapahit pada tahun 1527.
Perang Kerajaan Majapahit adalah suatu peristiwa yang penuh dengan drama dan konflik. Perang ini mencerminkan ambisi dan kekuatan Kerajaan Majapahit, namun juga menunjukkan kerapuhan dan ketidakstabilan yang mengancam keberadaannya. Meskipun berakhir dengan kehancuran, warisan Majapahit tetap hidup dalam budaya dan sejarah Indonesia.